BIAYA PRODUKSI

DT
0

Biaya produksi adalahTotal biaya yang dikeluarkan oleh bisnis untuk menghasilkan jumlah tertentu dari suatu produk atau menawarkan layanan. Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa. Biaya produksi biasanya mencakup persediaan dan bahan baku yang dikonsumsi selama produksi, bersama dengan biaya tenaga kerja.


Jenis Biaya Produksi

Ada berbagai jenis biaya produksi yang mungkin dikeluarkan oleh bisnis dalam proses pembuatan produk atau penawaran layanan. Mereka termasuk yang berikut:

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
    Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan jumlah output yang dihasilkan. Ini berarti bahwa biaya tetap tidak berubah bahkan ketika tidak ada produksi atau ketika bisnis telah mencapai kapasitas produksi maksimumnya. Misalnya, bisnis restoran harus membayar sewa bulanan, triwulanan, atau tahunan terlepas dari jumlah pelanggan yang dilayaninya. Contoh lain dari biaya tetap termasuk gaji dan sewa peralatan.

    Biaya tetap cenderung terbatas waktu, dan hanya tetap dalam kaitannya dengan produksi untuk periode tertentu. Dalam jangka panjang, biaya produksi suatu produk bersifat variabel dan akan berubah dari satu periode ke periode lainnya.

  2. Biaya Variabel (Variable Cost)
    Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan tingkat produksi. Artinya, mereka naik ketika volume produksi meningkat dan menurun ketika volume produksi menurun. Jika volume produksi nol, maka tidak ada biaya variabel yang dikeluarkan. Contoh biaya variabel termasuk komisi penjualan, biaya utilitas, bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung.

    Misalnya, di fasilitas manufaktur pakaian, biaya variabel dapat mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dan biaya tenaga kerja langsung. Jika biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang dikeluarkan dalam produksi kemeja adalah $9 per unit dan perusahaan memproduksi 1000 unit, maka total biaya variabel adalah $9.000

  3. Total Biaya (Total Cost)
    Biaya total meliputi biaya variabel dan biaya tetap. Ini memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi atau ketika menawarkan layanan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa sebuah perusahaan tekstil mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp9.000,00 per kemeja, dan perusahaan tersebut memproduksi 1.000 unit selama bulan lalu. Perusahaan juga membayar sewa Rp1.500.000,00 per bulan. Total biaya termasuk biaya variabel sebesar Rp9.000.000,00 (Rp9.000 x 1.000) dan biaya tetap sebesar Rp1.500.000,00 per bulan, sehingga total biaya menjadi Rp10.500.000,00.

  4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
    Biaya rata-rata mengacu pada total biaya produksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Itu juga dapat diperoleh dengan menjumlahkan biaya variabel rata-rata dan biaya tetap rata-rata. Manajemen menggunakan biaya rata-rata untuk membuat keputusan tentang penetapan harga produknya untuk pendapatan atau laba maksimum.

    Tujuan perusahaan harus meminimalkan biaya rata-rata per unit sehingga dapat meningkatkan margin keuntungan tanpa meningkatkan biaya.

  5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
    Biaya marjinal adalah biaya produksi satu unit tambahan output. Ini menunjukkan peningkatan total biaya yang berasal dari produksi satu unit produk lagi. Karena biaya tetap tetap konstan terlepas dari peningkatan output, biaya marjinal terutama dipengaruhi oleh perubahan biaya variabel. Manajemen perusahaan bergantung pada biaya marjinal untuk membuat keputusan tentang alokasi sumber daya, mencari untuk mengalokasikan sumber daya produksi dengan cara yang menguntungkan secara optimal.

    Misalnya, jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi, ia akan membandingkan biaya marjinal dengan pendapatan marjinal yang akan direalisasikan dengan memproduksi satu unit output lagi. Biaya marjinal bervariasi dengan volume output yang diproduksi. Mereka dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti diskriminasi harga, eksternalitas, asimetri informasi, dan biaya transaksi.




Cara Menghitung Biaya Produksi

Langkah pertama ketika menghitung biaya yang terlibat dalam pembuatan produk adalah menentukan biaya tetap. Langkah selanjutnya adalah menentukan biaya variabel yang dikeluarkan dalam proses produksi. Kemudian, tambahkan biaya tetap dan biaya variabel, dan bagi total biaya dengan jumlah barang yang diproduksi untuk mendapatkan biaya rata-rata per unit.

Agar perusahaan memperoleh keuntungan, harga jual harus lebih tinggi dari biaya per unit. Penetapan harga di bawah biaya per unit akan mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk dapat secara akurat menilai semua biayanya.



Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)