PENDAPATAN PERKAPITA

DT
0

Pengertian

Pendapatan perkapita adalah pendaptan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan perkapita dapat pula diartikan sebagai jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu.

Pendapatan perkapita dapat digukana untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat suatu negara secara rata-rata telah meningkat. Jika pendapatan perkapita meningkat, ini merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata kesejahteraan penduduk telah meingkat. Pendapatan perkapita menunjukkan pul apakah pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah telah berhasil. Seberapa besar keberhasilan tersebut, akibat apa yang ditimbulkan oleh peningkatan pendapatan tersebut

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa kegunaan perhitungan pendapatan nasional adalah :

  1. Untuk mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
  2. Untuk mengetahui data-data perbandingan tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara dengan negara lain.
  3. Sebagai pedoman pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi
  4. Sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang
  5. Untuk membandingkan standar hidup beberapa negara dalam kelompok rendha, menengah dan tinggi.

Rumus Menghitung Pendapatan Perkapita

Untuk menghitung pendapatan perkapita suatu negara sacara matematis dituliskan dengan rumus :

Berdasarkan rumus perhitungan di atas maka seluruh negara didunia dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan perkapitanya yaitu :

  1. Negara berpendapatan rendah (low income) yaitu negara yang memiliki PDB perkapita US $1.025 atau kurang
  2. Negara berpendapatan menengah rendah (middle low income) yaitu negara yang PDB perkapitanya US $1.026 sampai dengan US $4.035
  3. Negara yang berpendapatan menengah tinggi (high middle income) yaitu negara yang PDB perkapitanya US$4.036 sampai dengan US$12.475
  4. Negara yang berpendapatan tinggi (high income) yaitu negara yang PDB perkapitanya diatas US$ 12.476

Distribusi Pendapatan

Semakin tinggi pendapatan perkapita suatu negara maka tingkat kemakmuran negara tersebut juga akan tinggi. Hal ini tidak selamanya benar karena belum tentu semua masyarakat telah menikmati kemakmuran tersebut. Angka-angka pendapatan perkapita tidak menunjukkan bagaimana kenyataannya pendapatan nasional dibagikan. Pendapatan perkapita hanya  merupakan gambaran secara umum dari kesejahteraan penduduk suatu negara.

Distribusi pendapatan nasional adalah mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya. Semakin tinggi pendapatan perkapita suatu negara maka tingkat kemakmuran negara tersebut juga akan tinggi. Hal ini tidak selamanya benar karena belum tentu semua masyarakat telah menikmati kemakmuran tersebut. Angka-angka pendapatan perkapita tidak menunjukkan bagaimana kenyataannya pendapatan nasional dibagikan. Pendapatan perkapita hanya merupakan gambaran secara umum dari kesejahteraan penduduk suatu negara.

Cara distribusi Pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pendapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat seperti mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata tidak akan menciptakan kemakmuran masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.

Adelman dan Morris (1973) dalam Arsyad (2004) mengemukakan 8 faktor yang menyebabkan ketidakmerataan distribusi pendapatan di negara-negara sedang berkembang, yaitu:

  1. Pertambahan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita
  2. Inflasi di mana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang
  3. Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
  4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga persentase pendapatan modal dari tambahan harta lebih besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah
  5. Rendahnya mobilitas sosial
  6. Pelaksanaan kebijak-sanaan industri substitusi impor yang meng-akibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis
  7. Memburuknya nilai tukar ( term of trade) bagi negara-negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan negara-negara terhadap barang ekspor negara-negara sedang berkembang
  8. Hancurnya industri-industri kerjainan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain.

 

Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Salah satu indikator untu mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia. Koefisien Gini biasayanya diperlihatkan dalam sebuah kurva yang dinamakan Kurva Lorenz.


Sumbu horizontal menggambarkan persentase kumulatif penduduk sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase penduduk tersebut. Sementara garis diagonal ditengah disebut sebagai garis kemerataan sempurna. Semakin jauh jarak garis kurva lorenz dari garis diagonal (garis kemerataan sempurna) semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva lorenz dari garis diagonal maka sekamin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatan


Dampak ketimpangan Distribusi Pendapatan

Ketimpangan memiliki dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari adanya ketimpangan adalah dapat mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing dan meningkatkan pertumbuhannya guna meningkatkan kesejahteraannya. Sedangkan dampak negatif dari ketimpangan yang ekstrim antara lain inefisiensi ekonomi, melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, serta ketimpangan yang tinggi pada umumnya dipandang tidak adil (Todaro,2003). Kemudian jurang kesenjangan di masyarakat terus melebar

Pengaruh antara ketimpangan distribusi pendapatan terhadap kemiskinan dipengaruhi oleh adanya peningkatan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk cenderung berdampak negatif terhadap penduduk miskin, terutama bagi mereka yang sangat miskin. Sebagian besar keluarga miskin memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak sehingga kondisi perekonomian mereka yang berada di garis kemiskinan semakin memburuk seiring dengan memburuknya ketimpangan pendapatan atau kesejahteraan.



Setelah Mempelajari materi di atas
Selanjutnya kerjakan kuis pada link di bawah ini

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)