PENDAPATAN NASIONAL

DT
0

Pengertian

Salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat perkembangan pembangunan dan kesejahteraan suatu negara dapat dilihat dari perolehan pendapatan nasional negara tersebut. Pendapatan Nasional merupakan pendapatan yang diterima oleh seluruh masyarakat pada suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam kurun waktu tertentu biasa dihitung dalam satu tahun.

Metode perhitungan Pendapatan Nasional

  1. Metode Produksi
  2. Metode ini digunakan untuk menghitung pendapatan nasional dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tambah barang/jasa yang dihasilkan sektor-sektor produktif pada suatu negara suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Penjumlahan nilai tambah barang/jasa dilakukan untuk menghindari terjadi perhitungan ganda (double count).
    Di Indonesia sektor-sektor produktif terdiri dari 9 (sembilan) lapangan usaha yang terdiri dari :
    • Pertanian (Agriculture)
    • Pertambangan dan Penggalian (Minning dan Quarring)
    • Industri Pengolahan (manufacturing Industries)
    • Listrik, gas dan air bersih (Electric, Gas and Water Supply)
    • Bangunan (Building)
    • Perdagangan, Restoran dan Hotel (Trade, Restaurant and Hotel)
    • Pengangkutan dan Komunikasi (Transportation and Communication)
    • Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan (Finance, rent of building and bussiness service)
    • Jasa-Jasa (Services)

    Secara matematis rumus untuk menghitung pendapatan nasional dengan metode produksi yaitu :
    Y = (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + .......+ (Qn x Pn)


  3. Metode Pendapatan
  4. Metode atau pendekatan ini melakukan perhitungan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pendapatan yang diterima oleh pelaku ekonomi dari penyerahan faktor-faktor produksi. Pemilik faktor produksi alam menerima pendapatan berupa sewa (rent), pendapatan faktor produksi sumber daya manusia berupa gaji (wages), pendapatan faktor produksi modal berupa bunga (interest) dan pendapatan faktor produksi kewirausahaan berupa laba (profit).

    Maka secara matematis rumus perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan metode pendapatan yaitu :
    Y = r + w + i + π
    Keterangan :
    r = rent (sewa)
    w = wages (upah)
    i = interest (bunga)
    π = profit (laba)

    Contoh :
    Perhatikan data berikut :

    • Upah Rp14.500.000,00
    • Laba Rp10.500.000,00
    • Pengeluaran Pemerintah Rp 11.000.000,00
    • Pendapatan Bunga Rp. 5.000.000,00
    • Pendapatan Sewa Rp9.000.000,00
    • Investasi Rp 46.000.000,00
    • Impor Rp. 8.500.000,00
    • Konsumsi Rp. 28.000.000,00
    • Ekspor Rp. 10.000.000,00
    Hitunglah Pendapatan Nasional dengan menggunakan Pendekatan (Metode) Pendapatan !

    Jawab :
    Rumus Pendapatan Nasional dengan menggunakan pendekatan Pendapatan :
    Pendapatan Nasional = Sewa + Upah + Bunga + Laba
    Y = r + w + i + π
    Y = Rp9.000.000,00 + Rp14.500.000,00 + Rp5.000.000,00 + 10.500.000,00
    Y = Rp39.000.000,00
    Jadi pendapatan nasional jika dihitung dengan menggunakan Metode (Pendekatan) Pendapatan sebesar Rp39.000.000,00


  5. Metode Pengeluaran
  6. Pendapatan nasional juga dapat dihitung dengan menjumlah semua pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pelaku ekonomi pada negara yang menganut perekonomian terbuka terdiri dari :

    • Rumah Tangga Konsumen
    • Rumah Tangga Produsen
    • Rumah Tangga Pemerintah
    • Rumah Tangga Luar Negari

    Berdasarkan pengelompokan tersebut maka pengeluaran pelaku ekonomi sebagai berikut :

    • Pengeluaran Rumah Tangga Konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut Konsumsi (Consumption)
    • Pengeluaran Rumah tangga produsen untuk melakukan proses produksi yaitu membeli barang-barang modal dan faktor-faktor produksi dalam hal ini disebut Investasi (Investment)
    • Rumah tangga pemerintah melakukan pengeluaran untuk membiayai pembangunan dan pengelolaan suatu negara, pengeluaran ini disebut pengeluaran pemerintah (Goverment)
    • Rumah tangga luar negeri melakukan pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan ekspor (Export) dan impor (Import).

    Maka secara matematis pendapatan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran dihitung dengan rumus :
    Y = C + I + G + (X – M)
    Keterangan :


C = Consumption (Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga)
I = Investment (Pengeluaran Investasi (Pembentukan Modal))
G = Goverment (Pengeluaran Konsumsi Pemerintah)
X = Ekspor
M = Impor

Contoh :
Diketahui data pendapatan nasiolan suatu negara sebagai berikut :
Pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp 183.530,5 miliar
Pengeluaran konsumsi pemerintah Rp29.756,7
Pembentukan modal/Pengeluaran Investasi Rp 107.422,9
Ekspor barang/jasa Rp 87.448,7
Impor Barang/jasa Rp78.383,0
Penyusutan barang modal Rp16.488,8
Pajak tidak langsung Rp21.171,1
Hitunglah pendapatan nasional dengan menggunakan metode Pengeluaran!


Jawab :
Rumus Pendapatan Nasional Pendekatan (metode) Pengeluaran
Pendapatan Nasional = Konsumsi Rumah Tangga + Konsumsi Pemerintah + Investasi + (Ekspor – Impor)
Y = C + I + G + (X – M)
Y = Rp183.530,5 + Rp107.422,9 + 29.756,7 + (Rp87.448,7 – Rp78.383,0)
Y = Rp329.775,8 miliar
Jadi pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran sebesar Rp329.775,9 miliar

Konsep Pendapatan Nasional

Ada beberapa konsep pendapatan nasional, antara lain :

  1. Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
  2. GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal atau berada di negara tersebut dalam waktu tahun tertentu.
  3. Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
    GNP atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakatnya yang tinggal di luar negeri tapi tidak memperhitungkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal di dalam negeri dalam waktu tahun tertentu. Dengan demikian :
    GDP = A + B
    GNP = A + C
    GDP – GNP = Pendapatan netto terhadap luar negeri atas faktor produksi ( D)
    D = C – B
    Keterangan :
    GDP = Gross Domestic Product (Produk Domestik Bruto)
    GNP = Gross National Product (Produk Nasional Bruto)
    A = Barang dan Jasa yang Dihasilkan faktor produksi dalam negeri yang digunakan di dalam negeri
    B = Barang/jasa yang dihasilkan dari faktor produksi luar negeri yang digunakan di dalam negeri
    C = Barang/jasa yang dihasilkan faktor produksi dalam negeri yang digunakan di luar negeri
    D = Pendapatan netto terhadap luar negeri atas faktor produksi
  • Produk Bersih Nasional/National Net Product (NNP)
    NNP atau Produk Bersih Nasional adalah GNP setelah dikurangi penyusutan modal
    NNP = GNP – Penyusutan

  • Pendapatan Nasional Bersih/National Net Income (NNI)
    NNI atau Pendapatan Nasional Bersih adalah NNP setelah dikurangi pajak tidak langsung
    NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
  • Pendapatan Perorangan/Personal Income (PI)
    PI atau Pendapatan Perseorangan adalah pendapatan yang secara formal diterima oleh masyarakat. Besarnya PI adalah NNI dikurangi dengan dana sosial, pajak perusahaan, laba tidak dibagikan, dan ditambah dengan transfer payment pemerintah
    PI = NNI – (Dana Sosial + Asuransi + Pajak Perseroan + Laba tidak dibagikan) + Transfer Payment
  • Pendapatan Bebas/Disposible Income (DI)
    DI adalah pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besarnya DI adalah PI setelah dikurangi dengan pajak langsung
    DI = PI – Pajak Langsung

  • Contoh :
    Produk Domestik Bruto Negara “X” pada tahun 2000 sebesar Rp. 172.625,9 miliar, pendapatan netto terhadap luar negeri Rp67.499,8 miliar, pajak tidak langsung Rp7.894,5 miliar, penyusutan Rp4.789,5 miliar, Asuransi Rp1,5 miliar, laba ditahan Rp2 miliar, transfer payment Rp3 miliar dan pajak langsung Rp15 miliar. Hitunglah pendapatan yang dapat dibelanjakan secara langsung!

    Jawab :
    GDP – GNP = Pendapatan Netto terhadap luar negeri
    GNP = GDP – Pendapatan Netto terdapat luar negeri
    GNP = Rp172.625,9 miliar – Rp67.499,8 miliar
    GNP = Rp105.126,1 miliar


     

    Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

    Untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan perekonomian suatu negara, indikator yang digunakan yaitu dengan melihat kondisi pendapatan nasional negara tersebut. Banyaknya kegiatan pembangunan ekonomi, dapat menekan laju pertumbuhan penduduk, mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, semakin banyak masyarakat menghasilkan barang/jasa maka akan semakin meningkat pula pendapatan nasionallnya.

    Adapun manfaat mempelajari pendapatan nasional adalah sebagai berikut :

    1. Mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
    2. Mendapatkan data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun
    3. Menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional
    4. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
    5. Sumber informasi bagi pemerintah dalam mengidentifikasi masalah serta perumusan kebijakan untuk menanggulangi masalah tersebut
    6. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil

    Post a Comment

    0Comments

    Post a Comment (0)