Pada akhir periode akuntansi saldo-saldo yang dinyatakan dalam Neraca Sisa merupakan titik tolak dalam menyusun laporan keuangan. Akan tetapi saldo yang terdapat pada neraca sisa sebagian tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Untuk itu diperlukan satu jurnal untuk menyesuaikan saldo-saldo yang terdapat pada Neraca Sisa.
a. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan yang tercantum dibagian Neraca Sisa menunjukkan jumlah persediaan akhir periode sebleumnya sehingga saldo ini merupakan barang dagangan yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan. Sedangkan barang dagangan pada akhir tahun berjalan merupakan inventarisasi fisik. Persediaan akhir ini harus di debet dalam aktiva Persediaan Barang Dagangan. Persediaan ini harus dikurangkan dari harga barang tersedia untuk dijual.
1) Penyesuaian Persediaan Barang Dagangan dengan Metode Iktisar Rugi/Laba
Persediaan Awal | |||
Iktisar Rugi/Laba | xx | - | Sebesar Persediaan Barang Dagangan Awal |
- Persediaan Barang Dagangan | - | xx | |
Persediaan Akhir | |||
Persediaan Barang Dagangan | xx | - | Sebesar Persediaan Barang Dagangan Akhir |
- Iktisar Rugi/Laba | - | xx |
2) Penyesuaian Persediaan Barang Dagangan dengan Metode Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal | |||
Harga Pokok Penjualan | xx | - | Sebesar Persediaan Barang Dagangan Awal |
- Persediaan Barang Dagangan | - | xx | |
Pembelian | |||
Harga Pokok Penjualan | xx | - | |
- Pembelian | - | xx |
Retur Pembelian | |||
Return Pembelian | xx | - | |
- Harga Pokok Penjualan | - | xx | |
Potongan Pembelian | |||
Potongan Pembelian | xx | - | |
- Harga Pokok Penjualan | - | xx |
Beban Angkut Pembelian | |||
Harga Pokok Penjualan | xx | - | |
- Beban Angkut Pembelian | - | xx | |
Persediaan Akhir | |||
Persediaan Barang Dagangan | xx | - | Sebesar Persediaan Barang Dagangan Akhir |
- Harga Pokok Penjualan | - | xx |
b. Perlengkapan
Pemakaian perlengkapan pada tahun berjalan secara otomatis akan mengurangi persediaan perlengkapan. Untuk itu agar saldo Perlengkapan menunjukkan saldo sebenarnya pada laporan keuangan maka persediaan perlengkapan yang sudah dipakai harus dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai Beban Perlengkapan disebelah Debet dan mengkredit perkiraan Perlengkapan.
Contoh :
Pada Neraca Sisa terdapat saldo perlengkapan sebesar Rp. 3.000.000,- ternyata setelah dilakukan pemeriksaan perlengkapan, jumlah persediaan perlengkapan yang tersisa sebesar Rp. 1.750.000,- maka untuk menyesuaian agar perkiraan perlengkapan sesuai dengan kondisi sebenarnya harus dibuatkan jurnal penyesuaian :
Beban Perlengkapan | 1.250,- | - | Sebesar Perlengkapan yang terpakai |
- Perlengkapan | - | 1.250,- |
c. Beban Dibayar Dimuka
Sudah menjadi kebiasaan dalam praktek bahwa beberapa jenis jasa pembayaran dilakukan lebih dahulu (dibayar dimuka) sebelum manfaat jasa tersebut dapat dinikmati atau diterima seperti asuransi, sewa dan lain-lain. Sebagian dari jasa yang pembayarannya dilakukan lebih dahulu pada akhir periode akuntansi sudah terpakai dan sebagian lagi masih menjadi hak perusahaan.
Untuk mencatat jasa yang dibayar dimuka ada dua metode yang dapat dipakai yakni Metode Harta dan Metode Beban.
Penyesuaian dengan menggunakan Metode Harta | |||
Beban..... | xx | - | Sebesar yang sudah dipakai |
- ...... dibayar dimuka | - | xx | |
Penyesuaian dengan Menggunakan Metode Beban | |||
....... dibayar dimuka | xx | - | Sebesar yang belum terpakai |
- Beban ...... | - | xx |
Contoh penyesuaian dengan menggunakan Metode Harta
PT. CAHAYA
NERACA SISA
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2000
No. Akun | Perkiraan | DEBET | KREDIT |
.... | ........................ | ........... | ......... |
116 | Sewa Dibayar Dimuka | Rp. 2.400.000,- | - |
.... | ........................ | ........... | ......... |
.... | ........................ | ........... | ......... |
Data Penyesuaian :
Sewa dibayar Tanggal 1 April 2000 untuk 1 Tahun
Penyesuaian
Beban Sewa | Rp. 1.800.000,- | - |
- Sewa dibayar dimuka | - | Rp. 1.800.000,- |
d. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan diterima dimuka merupakan yang pendapatan perusahaan yang diterima tetapi jasa belum diberikan kepada konsumen. Dengan menerima dimuka pembayaran untuk jasa atau komoditi, suatu perusahaan akan menanggung kewajiban untuk memberikan jasa atau komoditi tersebut pada suatu saat di waktu yang akan datang.
Untuk pencatatan pendapatan yang pembayarannya diterima dimuka ada dua metode pencatatan yang dapat digunakan yakni metode pendapatan dan metode utang. Apabila perusahaan menggunakan pencatatan menggunakan metode pendapatan maka dalam jurnal umum dilakukan dengan mengkredit perkiraan pendapatan sebaliknya apabila dalam pencatatan akuntansi menggunakan metode utang maka penerimaan pendapatan tersebut dilakukan dengan mengkredit perkiraan Pendapatan diterima dimuka.
Metode Pendapatan | |||
Kas | xx | - | |
- Pendapatan ........ | - | xx | |
Metode Utang | |||
Kas | xx | - | |
- ......Diterima dimuka | - | xx |
Jika sebagian dari komoditi atau jasa tersebut sudah diserahkan maka bagian ini akan berubah menjadi penghasilan yang telah diperoleh sedangkan bagian yang belum diperoleh akan menjadi kewajiban. Maka penyesuaian yang harus dibuat pada akhir periode yaitu :
Metode Pendapatan | |||
Pendapatan ...... | xx | - | Sebesar jasa yang belum diberikan |
- ..... diterima dimuka | - | xx | |
Metode Utang | |||
...... diterima dimuka | xx | - | Sebesar jasa yang sudah diberikan |
- Pendapatan ...... | - | xx |
e. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayaran. Biasanya pencatatan beban dilakukan pada saat beban tersebut dibayarkan akan tetapi ada kalanya pembayaran beban itu jatuh tempo setelah berakhirnya periode akuntansi. Beban yang sudah terjadi walaupun belum dilakukan pembayarannya harus ditunjukka dalam laporan Rugi/Laba dan karena belum dibayar maka harus ditunjukka dalam Neraca sebagai Utang Lancar. Agar dapat ditunjukkan dalam Laporan Rugi/Laba dan Neraca harus dilakukan penyesuaian yaitu dengan mendebet “Biaya Yang Bersangkutan” dan mengkredit “Biaya Yang Akan Dibayar”.
Contoh :
PT. Sejahtera mempekerjakan 10 orang karyawan dengan gaji perhari Rp. . 50.000,- . Sistem penggajian yang digunakan yakni mingguan dimana pembayaran gaji dilakukan setiap hari Sabtu. Tanggal 31 Desember 1998 jatuh pada hari Kamis. Maka pada Tanggal 31 Desember 1998 PT. Sejahtera membuat penyesuaian :
Metode Pendapatan | ||
Beban Gaji | Rp. 2.000.000,- | - |
- Utang Gaji | - | Rp. 2.000.000,- |
Atau | ||
Beban Gaji | Rp. 2.000.000,- | - |
- Gaji Yang Masih Harus Dibayar | - | Rp. 2.000.000,- |
Jumlah Gaji terutang = 10 Orang x Rp. 50.000,- x 4 Hari = Rp. 2.000.000,-
f. Pendapatan Yang Masih Harus diterima
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dibayarkan.
Piutang.... | xx | - |
- Pendapatan ..... | - | xx |
g. Penyusutan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan mempunyai umur ekonomis (masa pakai), dengan artian lama kelamaan nilainya akan berkurang untuk itu perusahaan harus membuat penyusutan untuk aktiva tetap yang bersangkutan. Nilai penyusutan merupakan kebijaksanaan intern perusahaan. Besarnya nilai penyusutan untuk tiap periode dicatat sebagai beban penyusutan atau depresiasi.
Beban Penyusutan ..... | xx | - |
- Akumulasi penyusutan ..... | - | xx |
Download Format PDF